expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

widget

Minggu, 20 Desember 2015

I Really Miss Them

Share dari grup waktu SMA.

Jujur, gue menikmati masa SMA. Gue menikmati setiap harinya di mana gue bisa ketawa-ketawa bareng kawan SMA. Susah-seneng bareng mereka. Persetan dengan PR, tugas, jam belajar ditambah. RUGI kalo masa-masa SMA lo dilewatin dengan mengeluh. Rugi.
Hahaha gue kangen banget sama lo semua. Lo semua inget pas kita ngerjain guru sampe nangis? Inget pas kita berantem sama kakak kelas? Inget pas kita pulang sekolah bareng, terus teriak-teriakan di jalan? Inget pas kita disuruh lari muter lapangan karena terlambat? Inget pas kita nyanyi kenceng-kenceng di depan kelas sampe dimarahin guru?
Gue masih inget itu semua.
Dan pada kenyataannya.. gue emang kangen lo semua. Temen-temen SMA gue. Yang sekarang pada mencar. Sibuk ngejar cita-citanya masing-masing. Yang satu kuliah, yang satu kerja, yang satu jadi gelandangan.
Dan akhirnya gue ngerasa kehilangan sesuatu. Kehilangan temen-temen SMA gue. Jujur pas lulus UN gue seneng. Gue seneng karena terbebas dari status pelajar. Terbebas dari tugas dan PR. Tapi disamping itu gue paham betul..
Ketika lo melangkah keluar dari gerbang sekolah tanpa status pelajar, itu artinya lo akan mengenal dunia baru. Dunia yang sebenarnya. Yang otomatis akan "mungkin" memisahkan lo dan temen-temen SMA lo. Dan itu terbukti di hidup gue. Sekarang semuanya jauh. Jauh banget.
Jadi.. kalo masih bisa ngumpul bareng, mending ngumpul deh. Selama itu nggak ngeganggu jam belajar lo. Usahain buat keep in touch sama temen-temen SMA lo. Jaga komunikasi. Karena gak ada yang nyangka kalo salah satu dari mereka bakalan sukses dan nolongin elo ketika lo susah nanti.
Satu-satunya yang gak bisa diputar itu cuma waktu men. Lo gak akan bisa bergerak mundur dan minta semuanya kayak dulu lagi. Nggak. Dan lo gak akan tau.. kapan terakhir kali lo dan kawan-kawan lo ketawa bareng.
Gue cuma pengen ingetin kalian, temen-temen SMA gue..
Kemanapun kalian dan jadi apapun kalian nanti, inget, kita pernah menertawakan hidup di sekolah yang sama.
"Memimpikan sebuah asa yang hanya beberapa jengkal di atas kepala."
(source: line)
Shit, i miss you all! :')

Pagi ini, gue terbangun seperti biasa. Sejenak berpikir untuk menenangkan jiwa dari yang namanya kesibukan kuliah. Tak ada yang berbeda. Dari awal gue hanya menikmati hari tanpa prnah protes atau bahkan tanpa pernah peduli pada dunia yang pernah membuat gue paham artinya kehidupan yang keras. Gue lupa kalau gue punya mereka yang bisa gue ajak cerita bareng lagi. Gue lupa kalau gue masih punya masa lalu yang kini masih merindu di memori itu. Jangan tanya bagaimana gue akhirnya nangis hanya karena bacaan di atas. sebuah kiriman singkat yang mencurahkan isi hatinya tentang ke -19 teman SMA nya dulu.

Gue pikir, semenjak kita keluar dari gerbang SMA, kita akan melupakan satu sama lain. Sibuk sama dunia yang lebih keras dari ini. Sibuk dengan kuliah yang katanya enak tapi lebih menyeramkan dari masa SMA. Sibuk dengan rutinitas kita yang menguras hati dan perasaan. Gue benci karena gue harus jujur, hari ini gue kembali merindukan mereka. 19 orang aneh yang hampir menghiasi hari gue selama 12 jam di bangku putih abu-abu. Orang yang senyum terkembang, masih memeluk gue di saat gue butuh pelukan. Orang yang selalu menerima sikap acuh yang padahal gue nggak niat untuk menunnjukkannya pada mereka. Gue apatis pada masa itu. Karena apa? Karena gue sadar, gue akan kangen dengan masa gue mengenal mereka. Gue akan mulai mengenang di mana dulu gue di tempati di kelas itu.

Nggak terbayang oleh gue, jika dulu aja gue nggak ada di kelas itu. Atau minimal dari salah satu di antara kita ada di kelas sebelah atau kelas paling ujung. Apakah cerita kita ini akan tetap sama? Dengan aku gue sebagai cewek tercuek? Orang yang sering melakukan perbuatan tak masuk akan kepada teman-teman kita yang cewek dan cuek kepada para kaum adam di ujung kelas? Atau masihkah dia si Atria yang heboh? Suka posting sana sini. Orang yang tiba-tiba akan bisa teriak paling ngakak dari bangku tengah? Atau masihkah dia si Adit dengan otak ngeresnya? Si penjahat wanita tapi lebih sering di sakiti sama cewek? Orang yang pernah paling gue segani di sekolah dulu. Atau Bahrur? Dedek gemes yang entah kenapa selalu di gilai oleh para kakak kelas? Yang kini kuliah dengan jurusan yang menurut gue emang cocok sama dia? Minimal si Christin, panjaitan yang membuat gue kadang merutuk kesal karena tingkahnya dia. Atau si Delfa, yang dengan raut wajahnya itu selalu bikin kita ketawa? Ebson, si  ketua kelas yang selalu jadi bulan-bulanan dari papa rait? Kristian, si tempramental yang pernah menyukai mamak gue yang di sekolah. Anak kesayangan ibu puji setalah si master fisika, Missy. Si jangkung Kevin, yang menjadi anak buah dari Ebson. Atau akankah dia itu, Missy, si cewek padang yang pernah menjadi tempat bully-an gue. Mona, ibu dari anggota 7 cm. Orang kekar yang akhirnya takluk sama Sri. Tasya, anak alay yang kadang menyulutkan emosi Zogi. Puspa, si pencinta korea yang akan selalu update tentang dunia k-pop. Atau faktor utama yang membuat kami semakin kuat di masa mencengkramkan pada saat kelas 3 SMA? Bahkan si adek gendut kita, Tasbita, yang akan kesal jika Bahrur sudah memasang tampang polosnya sambil memanndang dia lekat. Atau di anak hukum, yang hari ini gue nggak tau kabar apapun dari dia, Utami. YY, Yosef, Zogi, dan Bima yang masih belum bisa gue jangkau kehidupannya.

Masihkah semuanya akan sama teras? Akan terasa ajaib? Kita yang tahu jawabannya guys.

Salam rindu,
Seaurora Bluish